Herbisida Roundup adalah salah satu herbisida paling populer yang digunakan oleh petani dan pemilik tanah di seluruh dunia. Herbisi da ini diproduksi oleh perusahaan Monsanto dan mengandung bahan aktif glifosat, yang bekerja dengan menghambat enzim yang penting bagi pertumbuhan tanaman dan menghancurkan gulma.
Namun, penggunaan herbisida Roundup telah menjadi kontroversial dalam beberapa tahun terakhir karena dugaan bahwa glifosat dapat menyebabkan kanker pada manusia dan hewan. Meskipun studi ilmiah masih belum dapat memastikan dengan pasti hubungan antara glifosat dan kanker, beberapa negara telah melarang atau membatasi penggunaan herbisida Roundup.
Pada tahun 2020, Bayer, perusahaan yang membeli Monsanto pada tahun 2018, mencapai kesepakatan senilai $10,9 miliar dengan ribuan penggugat yang mengklaim bahwa mereka terkena kanker akibat penggunaan herbisida Roundup.
Takaran herbisida Roundup yang aman untuk digunakan masih menjadi perdebatan di kalangan ahli dan ilmuwan. Saat ini, EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat merekomendasikan takaran maksimum 1,75 ons glifosat per acre untuk tanaman jagung, dan 2,5 ons per acre untuk tanaman kedelai. EPA juga memperbolehkan takaran hingga 4,32 ons per acre untuk tanaman tertentu.
Namun, beberapa kelompok lingkungan dan kesehatan mengatakan bahwa takaran tersebut terlalu tinggi dan meminta untuk menurunkan takaran herbisida Roundup yang diizinkan. Beberapa ahli mengatakan bahwa bahkan takaran yang lebih rendah dari yang diizinkan oleh EPA masih dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan jika digunakan secara teratur.
Untuk mengurangi paparan terhadap glifosat dan herbisida lainnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, termasuk memilih produk-produk organik atau non-GMO yang tidak ditanam dengan menggunakan herbisida Roundup. penting untuk selalu membaca dan mengikuti instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan herbisida, termasuk takaran yang diizinkan dan waktu yang tepat untuk penggunaan.
Penggunaan herbisida Roundup juga harus diimbangi dengan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti rotasi tanaman, pemupukan yang tepat, dan pengendalian gulma secara manual. Dengan mempraktikkan pertanian yang berkelanjutan, petani dapat mengurangi ketergantungan pada herbisida dan mengurangi risiko paparan terhadap bahan kimia yang berbahaya.
takaran herbisida Roundup yang aman untuk digunakan masih menjadi perdebatan dan memerlukan lebih banyak penelitian ilmiah. Namun, dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti memilih produk organik dan mempraktikkan pertanian yang berkelanjutan, kita dapat mengurangi risiko paparan terhadap bahan kimia berbahaya dan menjaga kesehatan kita serta lingkungan.
Selasa, 15 Agustus 2023
Takaran Herbisida Roundup
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (141)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (608)