Pawang hujan adalah sosok yang memiliki kemampuan untuk memanggil hujan dan menghentikan hujan. Di Indonesia, pawang hujan merupakan sosok yang dianggap memiliki kemampuan khusus untuk mengendalikan cuaca dan sering kali diundang untuk melakukan ritual memanggil hujan pada saat musim kemarau tiba.
Baru-baru ini, sebuah fenomena menarik terjadi di Mandalika, Lombok. Seorang pawang hujan yang bernama Mbah Maridjan diundang untuk melakukan ritual memanggil hujan pada saat gelaran balap motor MotoGP yang dihelat pada November 2021. Namun, setelah Mbah Maridjan meninggal dunia, muncul pawang hujan baru yang mengklaim bahwa ia adalah pengganti Mbah Maridjan dan mampu memanggil hujan.
Tanggapan dari dunia tentang pawang hujan di Mandalika sangat beragam. Ada yang percaya bahwa pawang hujan memang memiliki kemampuan khusus untuk mengendalikan cuaca, sementara yang lain meragukan kemampuan mereka. Beberapa orang bahkan menilai bahwa kepercayaan pada pawang hujan hanyalah mitos dan takhayul yang sudah usang.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa di beberapa daerah di Indonesia, kepercayaan pada pawang hujan masih sangat kuat. Banyak masyarakat yang mempercayai bahwa pawang hujan dapat memanggil hujan pada saat musim kemarau tiba dan dapat membantu mengatasi bencana alam seperti kekeringan.
Di sisi lain, kepercayaan pada pawang hujan juga dapat menimbulkan efek negatif. Misalnya, jika pawang hujan mengklaim bahwa ia dapat memanggil hujan, namun hujan tidak kunjung turun, hal tersebut dapat menimbulkan rasa kecewa dan kecemasan pada masyarakat yang mengandalkan hujan untuk bertahan hidup.
Sebagai manusia yang hidup di era modern, kita harus mampu menilai kepercayaan pada pawang hujan dengan bijak. Kita harus menghargai kepercayaan dan budaya masyarakat setempat, namun juga harus mampu berpikir rasional dan tidak terlalu mudah percaya pada hal-hal yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Pada akhirnya, tanggapan dunia tentang pawang hujan di Mandalika sangat tergantung pada sudut pandang masing-masing individu. Namun, kita harus tetap berusaha untuk menjaga toleransi dan menghargai perbedaan dalam kepercayaan dan budaya masyarakat Indonesia.
Gerak Ayun Gantung
Senin, 28 Agustus 2023
Tanggapan Dunia Tentang Pawang Hujan Di Mandalika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
- Oktober 2023 (141)
- September 2023 (727)
- Agustus 2023 (744)
- Juli 2023 (608)